Nama : Sephra Christine Natalie
NPM : 16116913
Kelas : 4KA04
Virus Corona sudah menyebar ke berbagai negara, bahkan virus ini sudah dinyatakan sebagai pandemi global oleh WHO (World Health Organization). Virus yang awalnya ditemui di kota Wuhan, China kini sudah merambah ke Indonesia. Kasus pertama dari virus corona di Indonesia sendiri pertama kali ditemukan pada tanggal 1 Maret 2020 di daerah Depok, Jawa Barat. Sudah sekitar 30hari Indonesia dilanda dengan virus corona ini, tentu sudah banyak dampak negatif yang dibawa, mulai dari dampak terhadap sosial hingga dampak terhadap ekonomi. Saat ini sudah banyak bisnis yang terpaksa gulung tikar atau berhenti sementara karena terkena dampak dari virus corona ini. Tentu virus ini secara tidak langsung mematikan atau melumpuhkan ekonomi negara kita.
NPM : 16116913
Kelas : 4KA04
Virus Corona sudah menyebar ke berbagai negara, bahkan virus ini sudah dinyatakan sebagai pandemi global oleh WHO (World Health Organization). Virus yang awalnya ditemui di kota Wuhan, China kini sudah merambah ke Indonesia. Kasus pertama dari virus corona di Indonesia sendiri pertama kali ditemukan pada tanggal 1 Maret 2020 di daerah Depok, Jawa Barat. Sudah sekitar 30hari Indonesia dilanda dengan virus corona ini, tentu sudah banyak dampak negatif yang dibawa, mulai dari dampak terhadap sosial hingga dampak terhadap ekonomi. Saat ini sudah banyak bisnis yang terpaksa gulung tikar atau berhenti sementara karena terkena dampak dari virus corona ini. Tentu virus ini secara tidak langsung mematikan atau melumpuhkan ekonomi negara kita.
Ketua Kebijakan Publik Apindo (Wakil Ketua Umum PHRI) Sutrisno
Iwantono mengungkapkan bahwa adanya potensi perekonomian Indonesia akan buruk
dalam beberapa bulan kedepan. Ia menyebutkan bahwa pada Januari 2020, ekspor
Indonesia tercatat US$ 13,41 miliar turun 7,16% dibandingkan periode Desember
2019 US$ 14,44 miliar. Jika dibandingkan dengan Januari 2019, ekspor juga
mengalami penurunan 3,71%. Turunnya impor tentunya menjadi ancaman bagi beberapa
perusahaan, karna harus terancam menghentikan kegiatan produksi dan merumahkan
karyawan.
Banyak bisnis seperti bisnis perhotelan, restoran, dan pariwisata
yang lainnya juga mengalami penurunan, karna adanya himbauan dari pemerintah
untuk melakukan karantina mandiri untuk seluruh rakyat Indonesia dan adanya
larangan untuk tidak berkumpul disuatu tempat umum. Secara tidak langsung ini
mematikan banyak bisnis yang ada, baik lokal maupun internasional. Menurut Wishnutama,
"Tingkat hunian di hotel bisa
mencapai nol persen. Berhentinya para wisatawan datang baik dari dalam maupun
luar negeri dampaknya luar biasa. Ada sekitar 13 juta pekerja formal, belum
yang informal, yang membantu sektor pariwisata. Ini bukan hal mudah,"
ujarnya dalam video
conference bersama manajemen OVO, yang juga turut dihadiri Bareksa
pada 26 Maret 2020.
Prospek pertumbuhan ekonomi dunia juga menurun akibat terganggunya rantai penawaran global, menurunnya permintaan dunia, dan melemahnya keyakinan pelaku ekonomi. Data Februari 2020 menunjukkan berbagai indikator dini global seperti keyakinan pelaku ekonomi, Purchasing Manager Index (PMI), serta konsumsi dan produksi listrik menurun tajam.
Dilansir dalam sukabumiupdate.com dalam artikel yang berjudul “Dampak Pandemi Corona Terhadap Sektor Ekonomi Indonesia”. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan "Dengan risiko ke bawah yang tetap besar, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi global 2020 turun menjadi 2,5 persen, lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi 2019 sebesar 2,9 persen dan juga proyeksi sebelumnya sebesar 3,0 persen,".
Untuk membendung meluasnya dampak Covid-19 di pasar modal, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis beberapa kebijakan. Di antaranya, trading halt atau pembekuan selama 30 menit jika IHSG turun 5 %. Trading halt pertama kali sepanjang sejarah pasar modal Indonesia berlangsung pada Kamis (12/3) dan telah terjadi lima kali sejak itu. Kemudian, OJK meminta PT Bursa Efek Indonesia, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia untuk memangkas waktu operasional. Langkah ini sebagai adaptasi dari kebijakan Bank Indonesia yang mempersingkat jam operasional BI Real Time Gross Settlement (BI-RTGS). Mulai 30 Maret 2020, waktu perdagangan di bursa efek dibagi menjadi dua sesi. Transaksi perdagangan pertama mulai pukul 09.00 hingga 11.30 dan sesi kedua dimulai dari pukul 13.30 hingga 15.00. Sedangkan hari kerjanya tetap dari Senin sampai Jumat. (Artikel "Ekonomi Indonesia dalam Skenario Terburuk Akibat Virus Corona" di katadata.co.id) .
Sampai
saat ini, sudah banyak dari beberapa lembaga sosial yang menyelenggarakan aksi
donasi massal untuk membantu orang orang yang terkena dampak virus corona ini.
Mari kita sama sama untuk melaksanakan kampanye #DirumahAja demi menekan angka penyebaran
virus di Indonesia.
Referensi :
No comments:
Post a Comment